Apa itu Upselling, Crosselling dan Downselling Serta Penerapannya di Toko Online

Discussion in 'Online Business' started by arissaputro, Dec 2, 2020.

  1. arissaputro

    arissaputro Member

    Joined:
    Sep 27, 2020
    Messages:
    42
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Upselling, crosselling dan downselling merupakan strategi yang umum diterapkan oleh para pemilik toko online untuk memasarkan produknya.

    Para pemilik toko online menerapkan strategi upselling, crosselling dan downselling di toko online karena strategi ini mampu mendorong jumlah nilai transaksi yang dilakukan pelanggan menjadi bertambah.

    Lalu apa itu upselling, crosselling dan downselling?

    1. Upselling,

    Strategi upselling adalah tekhnik pemasaran maupun penjualan untuk menyakinkan konsumen membeli produk yang lebih mahal.

    Semisal konsumen akan memilih produk lampu LED Philip 4w dengan masa pakai 14.000 jam dengan harga Rp. 40.000 rupiah,pemilik toko online dapat mempromosikan dan menawarkan produk yang lebih mahal yaitu LED Philip 6w yang mempunyai harga Rp. 45.000 tetapi memiliki masa pakai 15.000 jam dan cahaya lampu yang lebih terang.

    Dengan keunggulan lebih yang ditawarkan produk LED Philip 6w dapat mengubah konsumen untuk membelinya.

    Selain menawarkan untuk produk yang lebih mahal dari sebelumnya.Strategi upselling juga dapat diterapkan dengan menampilkan produk unggulan(featured product).Melalui produk unggulan dapat mencermati produk berdasarkan kriteria subjektif yang ditentukan sebelumnya.

    Strategi upselling dengan menampilkan produk unggulan cocok untuk website toko online yang baru launching dan belum memiliki riwayat penjelajahan dari pelanggan.

    Selanjutnya ketika pemilik toko online sudah memiliki pelanggan,langkah berikutnya dapat menampilkan produk terlaris.Menampilkan produk terlaris atau terpopuler juga merupakan salah satu strategi upselling.

    Pemilik toko online dapat memilih barang yang sering dibeli atau halaman produk yang sering dikunjungi pelanggan.Kemudian dapat menempatkan produk-produk tersebut di kategori produk terpopuler.

    Konsumen itu suka hal-hal yang banyak dipakai orang lain dan jika melihat suatu produk itu populer,jelas akan timbul keinginan untuk membelinya.

    Strategi upselling terakhir yang mampu meningkatkan penjualan toko online adalah memberikan gratis ongkir untuk pembelian diatas harga tertentu.

    Ini benar-benar strategi upselling yang efektif semisal konsumen membeli produk dengan harga keseluruhan sebesar Rp.90.000 rupiah dan ketika melihat gratis ongkos kirim dengan pembelian minimal Rp. 100.000 rupiah,ada peluang besar konsumen untuk membeli produk dengan kisaran Rp. 10.000 diatas untuk mendapatkan gratis ongkir.

    Tetapi strategi ini sudah banyak diterapkan oleh para pemilik toko online lain jadi harus pintar mengatur strategi upselling metode seperti ini.

    2. Crosselling,

    Strategi crosselling adalah sebuah strategi meningkatkan penjualan dengan menyarankan pelengkap dari produk yang akan dibeli konsumen.Ini berguna supaya konsumen mendapatkan manfaat lebih daripada hanya membeli satu produk saja.

    Semisal,konsumen membeli dispenser,pemilik toko online menawarkan produk pelengkapnya semisal galon air beserta rak untuk galon.Jadi ini akan membantu konsumen lebih memaksimalkan dispenser sekaligus menghasilkan keuntungan yang lebih untuk toko online.

    Selanjutnya jika pengunjung belum memiliki riwayat penjelajahan maupun pembelian di toko online ,pemilik toko online dapat memasang penjelajahan dan pembelian dari konsumen lain.Pemilik toko online dapat merekomendasikan dengan kalimat "sering dibeli bersama" dengan tampilan produk yang pernah dijelajahi pelanggan lain.

    Ketika konsumen membeli produk sampai dikisaran tertentu,pemilik toko online dapat menampilkan strategi crosselling yang lain.Pemilik toko online dapat menampilkan produk berdiskon khusus atau gratis sekalipun jika memenuhi syarat tertentu.

    Jika konsumen sudah membeli produk keseluruhan dengan harga Rp. 150.000 rupiah dan ketika sampai di halaman pembayaran melihat produk pelengkap berdiskon khusus atau gratis dengan pembelian minimal Rp. 180.000.

    Konsumen akan berpikir dan ingin mendapatkan produk tersebut.Akhirnya mencari dan membeli produk lain sampai pembelian minimal untuk mendapatkan produk pelengkap dari produk sebelumnya yang telah dibeli.

    3. Downselling,

    Strategi downselling adalah menawarkan produk yang lebih murah daripada produk yang dilihat sekarang oleh konsumen.Lebih tepatnya strategi downselling merupakan kebalikan dari strategi upselling.

    Semisal ada seorang pengunjung melihat produk kamera GoPro Hero 9 seharga Rp. 7.000.000 rupiah dan berkeinginan membeli,cuma keuangannya masih belum cukup.Pemilik bisnis dapat menawarkan dan menampilkan produk kamera GoPro Hero yang lebih murah seperti GoPro Hero 8 berharga Rp. 6.000.000 dan GoPro Hero 7 yang mempunyai harga yang lebih murah yaitu Rp .3.500.000.

    Tipe-tipe konsumen itu berbeda-beda salah satunya adalah sensitif masalah harga.Tetapi seandainya pemilik toko online mendapatkan konsumen seperti ini.

    Pemilik bisnis dapat menerapkan strategi downselling seperti menawarkan diskon terhadap produk tertentu di halaman utama website toko online.Ketika konsumen mengeklik produk berdiskon akan muncul syarat tertentu atau diskon berjangka waktu terbatas.

    itulah penjelasan dari upselling, crosselling dan downselling dan beberapa cara menerapkannya di toko online
     

Share This Page