Apa Itu Latte Factor dan Mengapa Generasi Muda Harus Mengendalikannya

Discussion in 'Education' started by Septiano, Nov 28, 2019.

  1. Septiano

    Septiano New Member

    Joined:
    Apr 27, 2018
    Messages:
    59
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    Apakah Anda pernah mendengar latte factor? Meski mungkin tak familiar dengan istilahnya, nyatanya latte factor cukup dekat dengan keseharian generasi muda di Indonesia. Istilah ini merujuk pada kebiasaan jajan dan nongkrong sehari-hari yang merupakan pengeluaran non primer.

    Sebuah riset menyebutkan bahwa lebih dari 20% pendapatan generasi muda Indonesia habis untuk nongkrong dan jajan. Pengeluaran non primer ini membuat banyak generasi muda abai pada pentingnya memiliki proteksi diri sejak dini. Proteksi diri yang dimaksud mencakup asuransi jiwa dan dana darurat.

    Meski tak ada salahnya untuk jajan sesekali, mengendalikan latte factor tetap sangat penting. Mengapa demikian?


    Latte Factor Membuat Generasi Muda Kesulitan Menabung
    Jangankan memikirkan asuransi jiwa terbaik, asuransi jiwa bersama, dan dana darurat berapa persen yang harus disiapkan, latte factor membuat menabung saja jadi tak maksimal. Jika dalam sehari mengeluarkan uang untuk jajan sebesar Rp.30.000,- hingga Rp.50.000,- bayangkan berapa jumlahnya dalam sebulan. Jumlah yang cukup besar untuk menambah uang tabungan.

    Anda sebaiknya mengendalikan latte factor ini dengan menentukan berapa jumlah yang boleh Anda habiskan untuk jajan dalam sebulan. Alokasikan sisanya untuk membeli asuransi jiwa berjangka atau jenis lainnya.

    Latte Factor Membuat Skala Prioritas Jadi Berantakan
    Setiap orang harus memiliki skala prioritas dalam mengatur pengeluarannya. Dewasa ini asuranasi jiwa bersama keluarga haruslah masuk dalam skala prioritas. Hal tersebut akan mengamankan orang-orang yang Anda sayangi ketika ada kejadian tak terduga.

    Sayangnya latte factor kerap membuat skala priortias tersebut jadi berantakan. Memenuhi tuntutan gaya hidup ada di atas memenuhi kebutuhan. Kepentingan eksistensi berada di atas kebutuhan proteksi.

    Tak hanya mengabaikan pentingnya memiliki asuransi, latte factor juga membuat generasi muda abai akan pentingnya dana darurat. Padahal adanya dana darurat adalah salah satu skema terbaik dalam menjaga finansial tetap stabil dalam kondisi paling tak terduga sekalipun.

    Latte Factor Membuat Tak Siap Menghadapi Hal Tak Terduga
    Risiko paling berbahaya dari ketiadaan dana darurat, asuransi jiwa, dan jenis asuransi lainnya adalah ketidaksiapan menghadapi situasi tak terduga. Padahal hidup manusia tak mungkin selalu sesuai rencana. Karena itulah Anda harus mengurangi latte factor dan mulai memiliki proteksi diri.

    Kenali kondisi finansial Anda sebaik mungkin. Lalu mulai pertimbangkan jenis proteksi seperti apa yang baik untuk masa depan Anda dan keluarga. Jika berbicara tentang proteksi jangka panjang, maka asuransi jiwa terbaik wajib Anda miliki.

    Latte Factor Bisa Menyebabkan Berbagai Penyakit
    Sumber latte factor seperti es kopi, minuman boba, aneka camilan, dan lain-lain jika dikonsumsi secara berlebih bisa berbahaya bagi kesehatan. Risiko yang mungkin timbul dari latte factor yang kebablasan adalah obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan bahkan kanker.

    Mengingat latte factor bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh dan finansial, Anda yang sudah terlalu nyaman dengan kebiasaan ini perlu berusaha keras untuk mengendalikannya. Anda bisa mengganti kebiasaan mengkonsumsi sumber latte factor dengan membuat jus sehat sendiri di rumah.

    Selain lebih hemat, membuat minuman sehat sendiri di rumah jelas lebih baik bagi kesehatan. Sehat secara fisik dan secara finansial merupakan hal yang didambakan semua orang, bukan?

    Latte Factor Membuat Generasi Muda Jadi Malas Bergerak
    Sebagian dari Anda pasti harus menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk menyelesaikan pekerjaan. Duduk terlalu lama tidak baik bagi kesehatan, terutama kesehatan tulang dan ginjal. Sayangnya masih banyak yang lebih memilih waktu duduk berjam-jam di café atau restoran seusai bekerja.

    Anda harus benar-benar waspada dengan kebiasaan malas bergerak ini. Efeknya mungkin tak terasa dalam waktu dekat, namun sudah banyak hasil penelitian yang memaparkan efek negatifnya di masa tua.

    Ketimbangkan menghamburkan uang dengan nongkrong di café dan mengkonsumsi minuman berkadar gula tinggi, isilah waktu luang Anda dengan berolahraga atau kegiatan lain yang dapat membakar kalori tubuh. Ingatlah selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

     

Share This Page